Perihal KTP Seumur Hidup
Aku baru saja pindah rumah, KTP pun ikut pindah alamat. Tapi bukan itu yang mengganggu, melainkan ucapan ibu:
“KTP ini berlaku sampai 2012. Abis itu Mama bikin KTP seumur hidup, ah, kayak Pakde Heri. Kalo umur udah 60 kan KTP-nya seumur hidup.”
Ibuku belum genap 60 tahun 2012 nanti. Meski belum setua Pakde, tapi ibu memang menua, itu yang pasti. Sementara usia ibu semakin senja, aku tak kunjung melakukan apa-apa untuk membuat dia bahagia. Selalu berpindah-pindah pekerjaan, masih saja menentang setiap keputusan, tidak bisa memberi uang, bahkan belum memutuskan untuk punya keluarga sendiri. Yang konstan aku lakukan adalah membuat ibu khawatir dan kecewa. Setiap terbalut kalut, ibu orang pertama yang aku beri kabar. Tidak demikian ketika aku tertawa sepanjang malam. Hanya tangisku yang ibu dengar, sementara senyum aku sembunyikan. Hanya keluhku yang menyapa ibu, bukan kabar suka. Ketika lilin 60 tahun ditiup kelak, apakah aku akan melihat mata bahagia ibu?
Aku baru saja pindah rumah, KTP pun ikut pindah alamat. Tapi bukan itu yang mengganggu, melainkan ucapan ibu:
“KTP ini berlaku sampai 2012. Abis itu Mama bikin KTP seumur hidup, ah, kayak Pakde Heri. Kalo umur udah 60 kan KTP-nya seumur hidup.”
Ibuku belum genap 60 tahun 2012 nanti. Meski belum setua Pakde, tapi ibu memang menua, itu yang pasti. Sementara usia ibu semakin senja, aku tak kunjung melakukan apa-apa untuk membuat dia bahagia. Selalu berpindah-pindah pekerjaan, masih saja menentang setiap keputusan, tidak bisa memberi uang, bahkan belum memutuskan untuk punya keluarga sendiri. Yang konstan aku lakukan adalah membuat ibu khawatir dan kecewa. Setiap terbalut kalut, ibu orang pertama yang aku beri kabar. Tidak demikian ketika aku tertawa sepanjang malam. Hanya tangisku yang ibu dengar, sementara senyum aku sembunyikan. Hanya keluhku yang menyapa ibu, bukan kabar suka. Ketika lilin 60 tahun ditiup kelak, apakah aku akan melihat mata bahagia ibu?
Labels: mumbling
0 Comments:
Post a Comment
<< Home