Kini, belum bisa diberi titik
Tidak seperti yang ditulis seorang sahabat
Kini, belum bisa diakhiri
Apa memang jalan menuju Kini benar-benar tak berujung?
Dan dia hanya bisa mengutuki diri
Mengutuk ketidakberdayaannya
Mengutuk perbuatan yang sudah merampas mimpi orang terkasih
Bertanya dalam hati, mengapa seseorang tidak bisa berdiri sendiri?
Berdiri lepas dari asal-usul atau sosok kerabatnya?
Mengapa mimpi wajib jadi nyata?
Dan mengapa mimpi semua orang sama….Kini?
Kini, semua orang rela menghamba padamu
Tidak seperti yang ditulis seorang sahabat
Kini, belum bisa diakhiri
Apa memang jalan menuju Kini benar-benar tak berujung?
Dan dia hanya bisa mengutuki diri
Mengutuk ketidakberdayaannya
Mengutuk perbuatan yang sudah merampas mimpi orang terkasih
Bertanya dalam hati, mengapa seseorang tidak bisa berdiri sendiri?
Berdiri lepas dari asal-usul atau sosok kerabatnya?
Mengapa mimpi wajib jadi nyata?
Dan mengapa mimpi semua orang sama….Kini?
Kini, semua orang rela menghamba padamu
Labels: mumbling
1 Comments:
*menelan ludah*
Post a Comment
<< Home