Jakarta memang semakin sumpek. Buktinya, ada sesak di setiap tarikan napas. Sesaknya begitu konkret sampai perih di ulu hati. Polusi Jakarta memang semakin tak terbendung. Buktinya, sulit sekali meredam air mata yang tak tahan ingin mengucur. Pedih. Jakarta terlalu bingar hingga aku harus menutup wajahku dan mencari pojok untuk menyendiri. Tapi Jakarta terlalu sempit, aku tidak bisa sembunyi. Selalu bertemu derita yang itu-itu lagi. Salahkan saja Jakarta.
Thursday, January 15, 2009
About Me
- Name: Nuki Adiati
- Location: Jakarta, DKI, Indonesia
dibesarkan di era 90-an, ketika grunge berjaya, alternatif meraja. tidur nyenyak dalam parau suara kurt cobain dan bingar tabuhan dave grohl...begitu damai, bahagia
Previous Posts
- Awal tahun ini, saya dan tiga teman pergi melancon...
- saya ingin senang-senang. pulang kerja lepas petan...
- Kalau bisa berterima kasih secara pribadi, akan sa...
- Lebaran kali ini,Maaf sebesar-besar saya sampaikan...
- Perkenalkan, saya seekor anjing betina kecil dari ...
- Klo blog ini jarang terisi, berarti empunya sedang...
- Time has come to say, "Welcome home, Me!"
- Makasih ya, Helman...Nuki, you show a slight right...
- incoming message:"....di luar semua kecemasan ini,...
- I’m a petty misdeed. That’s makes me worth just a ...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home